Jumat, 26 Januari 2018

Bapeeer,,,,,

 BAPERRR.....................

Bawa PERasaan.....................
Memang udah dari yang Maha Kuasa perasaan diberikan sebagai anugerah. 
Jadi ya wajar-wajar aja.
perilaku dalam merespon perilaku yang agak berbeda atau berlebihan terhadap dirinya.



“Kenapa suka ada yang baper?

Pertama, sikap yang tidak wajar. Sikap yang tidak wajar, seperti suka nanya kabar, suka bantu ngerjain tugas, suka ngobrol, suka kasih hadiah, suka melihat kita, itu semua bikin baper. itu sudah engga wajar dan berlebihan.


Kedua, karena aspek kepribadian dia sendiri. mungkin jarang disapa secara personal, jarang diajak komunikasi
Kenapa ya Atau jangan jangan
perlu ada menejemen diri dalam setiap menyikapi masalah tersebut.
yang paling penting adalah, bawalah hatimu pada jalan yang benar. Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah. Nikmat banget hidup seperti itu



Kita kan ketemu orang berbagai karakter. Kalau kita baperin semuanya,
wah pusing juga kepala kalau begitu sifat yang negatif dalam menanggapi suatu hal. Padahal, jika ada masalah atau menanggapi suatu hal nggak perlu berlebihan.







BAPER (BAWA PERASAAN)

Baper atau bawa perasaan digolongkan menjadi dua, yakni :
1.  Baper yang baik dan terpuji
2.    Baper yang buruk dan tercela

Berikut adalah penjelasannya
1.      Baper Yang Baik dan Terpuji
Baper yang baik dan terpuji yaitu perasaan yang selalu mendatangkan Ridho Allah SWT dan tidak menjerumuskan dirinya kedalam maksiat.

Contohnya :
a. seorang suami melihat istrinya sedang berbicara berdua dengan seorang lelaki yang bukan mahramnya,

suami merasa cemburu kemudian baper akan masalah ini. Ini adalah hal yang wajib dilakukan karena itu baik dan terpuji.
Suami harus mengingkari dan membencinya karena itu adalah suatu perbuatan tercela (kemungkaran).
Rasulullah bersabda “Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ia mencegahnya dan mengingkarinya. Dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (HR.Muslim)

b. ketika ada dua orang kawan yang salah satunya malas menunaikan shalat padahal telah tiba waktu shalat, kawannya harus baper (bawa perasaan) dengan mengingatkan bahwa waktu shalat tiba dan apa yang ia  lakukan adalah sesuatu yang melalaikan kewajiban. Dan ini lah baper yang baik dan terpuji.

Allah berfirman “Gerangan apa yang menjerumuskan kalian kedalam neraka?” mereka menjawab “kami adalah orang-orang yang dahulu melalaikan shalat”.

2.      Baper Yang Buruk dan Tercela
Baper yang buruk dan tercela yaitu perasaan yang menjerumuskan pelakunya kedalam murka Allah (maksiat).
Contonya :

a.       Seorang wanita muslimah melihat saudaranya selalu menipu orang lain, ia mengetahui bahwa saudaranya berdusta dengan lisannya. Namun, ia tidak berani menegur atau mengingatkannya karena khawatir saudaranya akan meninggalkannya atau membencinya. Ini merupakan hal yang buruk karena ia membiarkan saudaranya berlaku maksiat.

Rasulullah bersabda “Barang siapa yang beramal untuk mencari kecintaan manusia, padahal Allah murka kepadanya. Maka, apa yang ia dapatkan Allah akan murka kepadanya. Dan Allah jadikan orang lain benci kepadanya”.

b.      Terbawa perasaan sensitive
Ketika ada seorang kawan yang menanyakan kabar kepada fulan kemudian menanyakan pula kabar istrinya, fulan marah karena dia menanyakan kabar istrinya. Ia terbawa perasaan sensitive dan berakhir dengan perasaan suuzan terhadap orang lain.

Dalam agama islam yang mulia,
ketika seseorang berprasangka buruk atau suuzan itu sudah termasuk kedalam dosa.

Rasulullah bersabda “Karena prasangka buruk adalah seburuk-buruknya prasangka”

Selain dari apa yang telah dicontohkan diatas, terdapat dampak buruk lainnya yakni merusak ukhuwah Islamiyah. Maka, tidak akan ada lagi silaturahmi dan timbulah saling membenci dan permusuhan antara satu dengan yang lainnya.
Rasulullah “wahai manusia sebarkanlah salam diantara kalian dan sambunglah tali silaturahmi diantara kalian dan berilah makan kepada orang-orang yang miskin serta dirikanlah shalat malam”

3.      Baper kepada Allah Ta’ala
Contoh : ketika seseorang berdo’a kepada Allah agar dilapangkan rezekinya serta urusan yang lain, namun setelah berdo’a bertahun-tahun do’anya tak kunjung dikabulkan, kemudia ia berkata “Allah tidak mendengar do’a ku” atau semacam perkataan lain yang serupa lantas ia berhenti untuk berdo’a. ini merupakan hal suuzan kepada Allah Ta’ala dan ini sangat berbahaya karena bisa memutuskan iman dan pahala.
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah adalah dzat yang Maha Tahu dan Pemurah” (HR. Muslim)
Hadits diatas menunjukan bahwa Allah itu mendengar dan mengabulkan do’a hamba-Nya. Beberapa macam cara Allah mengabulkan do’a :
a.       Allah mengabulkan do’a hambanya
b.      Allah mengabulkan do’a dalam bentuk yang lain, karena Allah mencegah dan menangkal hal-hal yang buruk dan merugikan hamba-Nya.

c.       Allah mengabulkan do’a sebagai tabungan di akhirat kelak, maksudnya jika allah tak mengabulkan do’a di dunia maka do’a tersebut Allah kabulkan di akhirat kelak.
Maka percayalah bahwa Allah selalu mendengar, melihat dan tahu apa yang terbaik bagi hambanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar