BAPERRR.....................
Bawa PERasaan.....................
Memang udah dari yang Maha Kuasa
perasaan diberikan sebagai anugerah.
Jadi ya wajar-wajar aja.
perilaku dalam merespon perilaku
yang agak berbeda atau berlebihan terhadap dirinya.
“Kenapa suka ada yang baper?
Pertama, sikap yang tidak wajar.
Sikap yang tidak wajar, seperti suka nanya kabar, suka bantu ngerjain tugas,
suka ngobrol, suka kasih hadiah, suka melihat kita, itu semua bikin baper. itu
sudah engga wajar dan berlebihan.
Kedua, karena aspek kepribadian dia
sendiri. mungkin jarang disapa secara personal, jarang diajak komunikasi
Kenapa ya Atau jangan jangan
perlu ada menejemen diri dalam
setiap menyikapi masalah tersebut.
yang paling penting adalah, bawalah
hatimu pada jalan yang benar. Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.
Nikmat banget hidup seperti itu
Kita kan ketemu orang berbagai
karakter. Kalau kita baperin semuanya,
wah pusing juga kepala kalau begitu
sifat yang negatif dalam menanggapi suatu hal. Padahal, jika ada masalah atau
menanggapi suatu hal nggak perlu berlebihan.
BAPER (BAWA PERASAAN)
Baper atau bawa perasaan
digolongkan menjadi dua, yakni :
1.
Baper yang baik dan terpuji
2. Baper yang buruk dan tercela
Berikut adalah penjelasannya
1. Baper Yang Baik dan Terpuji
Baper yang baik dan terpuji yaitu
perasaan yang selalu mendatangkan Ridho Allah SWT dan tidak menjerumuskan
dirinya kedalam maksiat.
Contohnya :
a. seorang suami melihat istrinya
sedang berbicara berdua dengan seorang lelaki yang bukan mahramnya,
suami merasa cemburu kemudian baper
akan masalah ini. Ini adalah hal yang wajib dilakukan karena itu baik dan
terpuji.
Suami harus mengingkari dan
membencinya karena itu adalah suatu perbuatan tercela (kemungkaran).
Rasulullah bersabda “Barang siapa
yang melihat kemungkaran, maka ia mencegahnya dan mengingkarinya. Dan ini
adalah selemah-lemahnya iman.” (HR.Muslim)
b. ketika ada dua orang kawan yang
salah satunya malas menunaikan shalat padahal telah tiba waktu shalat, kawannya
harus baper (bawa perasaan) dengan mengingatkan bahwa waktu shalat tiba dan apa
yang ia lakukan adalah sesuatu yang
melalaikan kewajiban. Dan ini lah baper yang baik dan terpuji.
Allah berfirman “Gerangan apa yang
menjerumuskan kalian kedalam neraka?” mereka menjawab “kami adalah orang-orang
yang dahulu melalaikan shalat”.
2. Baper Yang Buruk dan Tercela
Baper yang buruk dan tercela yaitu
perasaan yang menjerumuskan pelakunya kedalam murka Allah (maksiat).
Contonya :
a. Seorang wanita muslimah melihat
saudaranya selalu menipu orang lain, ia mengetahui bahwa saudaranya berdusta
dengan lisannya. Namun, ia tidak berani menegur atau mengingatkannya karena
khawatir saudaranya akan meninggalkannya atau membencinya. Ini merupakan hal
yang buruk karena ia membiarkan saudaranya berlaku maksiat.
Rasulullah bersabda “Barang siapa
yang beramal untuk mencari kecintaan manusia, padahal Allah murka kepadanya.
Maka, apa yang ia dapatkan Allah akan murka kepadanya. Dan Allah jadikan orang
lain benci kepadanya”.
b. Terbawa perasaan sensitive
Ketika ada seorang kawan yang
menanyakan kabar kepada fulan kemudian menanyakan pula kabar istrinya, fulan
marah karena dia menanyakan kabar istrinya. Ia terbawa perasaan sensitive dan
berakhir dengan perasaan suuzan terhadap orang lain.
Dalam agama islam yang mulia,
ketika seseorang berprasangka buruk
atau suuzan itu sudah termasuk kedalam dosa.
Rasulullah bersabda “Karena
prasangka buruk adalah seburuk-buruknya prasangka”
Selain dari apa yang telah
dicontohkan diatas, terdapat dampak buruk lainnya yakni merusak ukhuwah
Islamiyah. Maka, tidak akan ada lagi silaturahmi dan timbulah saling membenci
dan permusuhan antara satu dengan yang lainnya.
Rasulullah “wahai manusia
sebarkanlah salam diantara kalian dan sambunglah tali silaturahmi diantara
kalian dan berilah makan kepada orang-orang yang miskin serta dirikanlah shalat
malam”
3. Baper kepada Allah Ta’ala
Contoh : ketika seseorang berdo’a
kepada Allah agar dilapangkan rezekinya serta urusan yang lain, namun setelah
berdo’a bertahun-tahun do’anya tak kunjung dikabulkan, kemudia ia berkata
“Allah tidak mendengar do’a ku” atau semacam perkataan lain yang serupa lantas
ia berhenti untuk berdo’a. ini merupakan hal suuzan kepada Allah Ta’ala dan ini
sangat berbahaya karena bisa memutuskan iman dan pahala.
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya
Allah adalah dzat yang Maha Tahu dan Pemurah” (HR. Muslim)
Hadits diatas menunjukan bahwa
Allah itu mendengar dan mengabulkan do’a hamba-Nya. Beberapa macam cara Allah
mengabulkan do’a :
a. Allah mengabulkan do’a hambanya
b. Allah mengabulkan do’a dalam bentuk yang
lain, karena Allah mencegah dan menangkal hal-hal yang buruk dan merugikan
hamba-Nya.
c. Allah mengabulkan do’a sebagai tabungan
di akhirat kelak, maksudnya jika allah tak mengabulkan do’a di dunia maka do’a
tersebut Allah kabulkan di akhirat kelak.
Maka percayalah bahwa Allah selalu
mendengar, melihat dan tahu apa yang terbaik bagi hambanya.